Implementasi Big Data di Industri Hiburan

Beginilah cara Big Data digunakan dalam bisnis film: Menarik untuk dicatat bahwa Disney, perusahaan hiburan global yang terkenal dengan film dan taman hiburannya, mengambil pendekatan eksperimental dalam analitik data besar. Menurut Teddy Benson, Kepala Integrasi Solusi Disney, perusahaan memperlakukan bukti konsepnya hampir seperti startup, mengalokasikan anggaran kecil untuk melakukan eksperimen dan menilai risiko yang terlibat.
Meningkatkan efisiensi rantai pasokan
Mengoptimalkan logistik menggunakan pita
ajaib “Magic Band” Disney, yang pengembangan dan implementasinya diperkirakan menelan biaya lebih dari $1 miliar, dirilis pada 2013. Pita tersebut dibuat dengan teknologi RFID, memungkinkan mereka berkomunikasi dengan ribuan sensor ditempatkan secara strategis sepanjang perjalanan. Gelang ajaib ini dapat ditukar dengan akomodasi hotel, tiket masuk ke wahana taman hiburan, dan layanan lainnya, serta uang tunai.
Setiap tamu menerima “pita ajaib” dari petugas saat memasuki wahana di Disneyland, dan informasi yang terkandung di dalam pita itu dapat digunakan oleh Disney dan perusahaan lain untuk melayani pelanggan mereka dengan lebih baik. Informasi ini dapat mencakup detail demografis, waktu tunggu, preferensi perjalanan, dan banyak lagi.
Data dari band ajaib akan membantu Disneyland memutuskan wahana mana yang akan dibuka dan ditutup, mana yang akan diperluas, tempat untuk menempatkan atraksi dan fitur baru, dan karakter mana yang paling populer di antara para tamu. favorit anak-anak, bersama dengan banyak teknik lain yang meningkatkan kenyamanan bagi tamu dan produktivitas
Mengoptimalkan harga tiket : Lion King di Broadway
Kesuksesan besar The Lion King di Broadway, yang telah meraup sekitar $8 miliar lebih banyak daripada pertunjukan lainnya, menunjukkan pentingnya memanfaatkan data dengan lebih baik. Disney dapat secara akurat memprediksi permintaan pertunjukan Lion King di masa mendatang berkat penambangan data penjualan tiket Broadway sebelumnya. Mereka telah mengembangkan model yang dapat memperkirakan harga tiket maksimum yang bersedia dibayar oleh pelanggan.
 
Mengoptimalkan Produksi Film menggunakan Kecerdasan Buatan Afektif (AI)
Proses produksi Disney mencakup langkah penting di mana mereka menguji kecocokan pasar. Meskipun Disney secara tradisional menampilkan pratinjau film ke grup fokus dan berusaha memasukkan umpan balik ke dalam film sebelum dirilis ke komunitas yang lebih luas, proses ini terlalu rumit dan rentan terhadap kesalahan manusia untuk digunakan bersama dengan Big Data. . Kemudian Disney menemukan peralatan yang mempercepat dan meningkatkan akurasi pengujian kecocokan pasar.
Disney adalah pengadopsi awal AI afektif, yang berusaha mendeteksi dan memahami perasaan orang. Menurut sebuah studi yang ditulis bersama oleh Disney dan peneliti di Caltech, teater semakin menggunakan sejumlah besar kamera untuk mengawasi setiap ekspresi pelanggan mereka. Sistem ini menggunakan AI Afektif untuk mengenali dan menilai berbagai reaksi penonton terhadap momen film, yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam algoritme untuk membantu memutuskan apa yang terjadi selanjutnya.
 
Untuk memastikan pelanggan masa depan senang dengan pengalaman Disney mereka, perusahaan berencana untuk menggunakan Big Data dan Affective AI untuk menganalisis perasaan pengunjung taman secara real time dan membuat keputusan tentang akhir film berdasarkan prediksi penonton dan suasana hati penonton.
 
Perlu membiasakan diri dengan data besar? Jika Anda tertarik dengan Big Data, inilah artikel lengkapnya.